Info_Jabar.com
SMPN 2 Margaasih, yang memiliki 30 rombongan belajar (rombel) dengan total 1.000 siswa, menghadapi tantangan fasilitas yang terbatas. Untuk mengatasi kendala tersebut, sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran dua shift setiap harinya, termasuk pada pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS).
Menurut H. Aang Rohimat, M.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, SMPN 2 Margaasih membagi shift pagi dan siang untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran.
• Shift pagi: 15 kelas, terdiri dari seluruh kelas 9 dan sebagian kelas 8 (8A–8E).
• Shift siang: 15 kelas, terdiri dari seluruh kelas 7 dan sebagian kelas 8 (8F–8J).
“Kami menerapkan dua shift ini karena fasilitas yang ada belum memadai untuk seluruh rombel. Ruang kelas yang tersedia belum mencukupi untuk menampung 30 rombel secara bersamaan,” jelas Aang.
Selain pengaturan shift, pelaksanaan PAS di SMPN 2 Margaasih juga menerapkan sistem daring. Dalam ujian ini, siswa diwajibkan membawa perangkat ponsel masing-masing. Namun, sekolah memastikan dukungan bagi siswa yang terkendala perangkat atau kuota internet.
“Jika ada siswa yang tidak memiliki ponsel atau kuota, mereka dapat mengikuti ujian di laboratorium komputer sekolah. Kami berusaha memfasilitasi kebutuhan mereka agar tetap dapat mengikuti ujian dengan baik,” lanjutnya.
Pada PAS kali ini, mata pelajaran yang diuji adalah IPS, Bahasa Sunda, dan PJOK. Sistem dua shift tetap diberlakukan selama PAS untuk menjaga efisiensi pelaksanaan, dengan pola yang sama seperti kegiatan belajar mengajar harian.
Rara