*Jalan Dakwah Dede Farhan Aulawi Dari Pesantren ke Pesantre
Jawa Barat ||
“ Siap tidak siap, mau tidak mau estafeta kepemimpinan pasti akan berjalan. Satu generasi akan diganti oleh generasi berikutnya merupakan sebuah fitrah. Persoalannya adalah proses penyiapan generasi selanjutnya agar siap meneruskan estafeta kepemimpinan di era berikutnya. Mereka akan lahir dari sebuah proses pendewasaan berbangsa dan bernegara yang selalu mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongannya. Perhatian terhadap pemenuhan kompetensi dan integritas menjadi satu hal yang sangat penting dalam melahirkan generasi profesional yang siap dan matang untuk bersaing dalam skala global “, ujar Pemerhati Kepemimpinan Dede Farhan Aulawi di Langkat – Sumatera Utara, Senin (2/12).
Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya menjadi pembicara di pondok pesantren Ibadurrahman kecamatan Stabat kabupaten Langkat provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, generasi muda harapan bangsa adalah pemuda yang tangguh, pemberani, dan rela berkorban, serta memiliki peran penting dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Bahkan di Indonesia, peran generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak diragukan lagi. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak masa perjuangan sejarah kemerdekaan Indonesia. Deklarasi Sumpah Pemuda , merupakan salah satu bukti bahwa pemuda Indonesia memilki peran penting dalam perjuangan bangsa. Lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia.
Semangat persatuan dan kemajuan bangsa masih sangat relevan untuk saat ini. Di tengah disrupsi informasi yang melaju sangat deras, jika tidak diimbangi oleh semangat persatuan bisa saja berpotensi menimbulkan perpecahan. Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Tanpa adanya peran pemuda sebuah bangsa akan sulit mengalami perubahan.
Sebagai generasi penerus bangsa , ada beberapa peran yang dapat dilakukan, antara lain sebagai Agen Perubahan. Hal ini dapat diwujudkan dengan pemuda ikut mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Kemajuan bangsa dapat dilihat dari keberhasilan generasi mudanya untuk melakukan perubahan-perubahan positif yang dapat dilakukan dan menaklukan segala tantangan yang akan dihadapi.
Selanjutnya juga berperan sebagai Agen Pembangunan. Pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan secara nasional maupun pembangunan daerah. Agen pembangunan disini bukan hanya sebatas pembangunan secara fisik maupun non fisik , tetapi juga menyangkut juga kemampuan pengembangan potensi generasi muda lainnya. Potensi dan produktifitas yang ada di diri para generasi muda perlu dikembangkan demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia. Untuk itulah setiap generasi muda harus mampu menjadi motivator ulung bagi dirinya dan juga bagi orang di sekitarnya. Tanpa motivasi yang kuat, semangat yang berkobar akan mudah padam, dan akhirnya lesu untuk terus berjuang mencapai puncak kejayaan.
Kemudian generasi muda juga bisa berperan sebagai Agen Pembaharuan. Artinya pemuda Indonesia harus memiliki kemampuan dalam menganalisis perubahan zaman sehingga mereka dapat memilih mana yang memang perlu untuk dirubah dan juga mana yang seharusnya dipertahankan. Disini ada prasyarat penting, yaitu kekamampuan untuk beradaptasi dengan peradaban, beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dan beradaptasi dengan masyarakat global sehingga bisa seiring dan sejalan dalam memainkan peran yang lebih konkrit demi perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan. Pungkas Dede.
Dfa